Teknik Pengelasan Pipa Posisi 6F dan 6G dengan Proses SMAW

MODUL PENGELASAN

Pengelasan pipa pada posisi sumbu miring 45 derajat tidak dapat diputar, baik 6F maupun 6G merupakan posisi yang paling sulit pada pengelasan pipa, karena disamping posisi tersebut mencakup : posisi di bawah tangan ( flat ), tegak ( vertikal ) hdan posisi di atas kepala ( overhead), juga karena posisi 6F dan 6G tersebut berada pada posisi miring. Oleh karena itu pengelasan yang dilakukan secara benar dan sesuai prosedur merupakan salah satu hal terpenting untuk mencapai kualitas pengelasan secara maksimum dan efisien/ekonomis.

A.      Prosedur Umum
Secara umum, prosedur-prosedur yang harus dilakukan setiap kali akan, sedang dan setelah pengelasan adalah meliputi hal-hal berikut ini :
  1. Adanya prosedur pertolongan pertama pada kecelakaan ( P3K ) dan prosedur penanganan kebakaran yang jelas/tertulis.
  2. Periksa sambungan-sambungan kabel las, yaitu dari mesin las ke kabel las dan dari kabel las ke benda kerja / meja las serta sambungan dengan tang elektroda. Harus diyakinkan, bahwa tiap sambungan terpasang secara benar dan rapat.
  3. Periksa saklar sumber tenaga, apakah telah dihidupkan.
  4. Pakai pakaian kerja yang aman.
  5. Berdiri secara seimbang dan dengan keadaan rileks.
  6. Selalu gunakan kaca mata pengaman ( bening ) selama bekerja.
  7. Periksa, apakah penghalang sinar las/ ruang las sudah tertutup secara benar.
  8. Konsentasi dengan pekerjaan.
  9. Setiap gerakan elektroda harus selalu terkontrol.
  10. Tempatkan tang elektroda pada tempat yang aman jika tidak dipakai.
  11. Bersihkan terak dan percikan las sebelum melanjutkan pengelasan berikutnya.
  12. Matikan mesin las bila tidak digunakan.
  13. Jangan meninggalkan tempat kerja dalam keadaan kotor dan kembalikan peralatan yang dipakai pada tempatnya.

B.      Persiapan Peralatan dan Bahan Las
Secara umum peralatan yang diperlukan untuk pengelasan pipa dan pengelasan pelat adalah sama, namun untuk posisi 6F dan 6G diperlukan alat bantu untuk menjaga agar posisi pipa yang dilas cukup kuat dan kokoh pada keadaan miring 45o, yakni berupa dudukan atau klem yang dapat diatur secara fleksibel. Tapi pada pekerjaan di lapangan dapat dilakukan dengan memberi penyangga, penguat atau dengan memberi las catat pada bagian yang aman dan tidak merusak benda kerja.

Adapun persiapan bahan las (pipa) pada prinsipnya tidak berbeda untuk tiap posisi pengelasan, baik persiapan sambungan sudut ( fillet) maupun untuk sambungan tumpul ( butt) kecuali WPS untuk pekerjaan tertentu menghendaki lain. ( Metode-metode persiapan tersebut telah dibahas pada Teknik Pengelasan Pipa Posisi 1F, 2F, 1G dan 2G serta 5F & 5G dengan Proses SMAW)

C.      Metode-metode Pengelasan
1.       Las Catat ( Review )
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan las catat ( tack weld) pada pengelasan pipa adalah sebagai berikut : 
  • Bahan las harus bersih dari bahan-bahan yang mudah terbakar dan karat.
  • Jumlah las catat pada pengelasan pipa secara umum adalah 3 sampai 4 las catat atau tergantung pada WPS pekerjaan tersebut.
  • Agar lebar gap ( root gap) sama di sekeliling pipa, maka sebaiknya gunakan pasak atau pembatas setebal gap pada saat las catat dilakukan.
  • Panjang las catat adalah antara 2 – 3 kali tebal pipa yang dilas atau sekitar 20 mm.

2.       Penempatan Benda Kerja ( Pipa )
Penempatan pipa/ benda kerja pada pengelasan posisi 6F dan 6G adalah posisi di mana pipa ditempatkan pada posisi sumbu sudut 45 derajat serta tidak dapat diputar (posisi tetap), baik pada sambungan sudut maupun pada sambu.


 3.     Arah Pengelasan
            Arah pengelasan (elektroda) pada proses las busur manual pada posisi 6Fdan 6G terdiri dari: arah naik dan arah turun, dimana penerapan kedua arah pengelasan tersebut harus mengacu pada tuntutan pekerjaannya atau WPS. Secara umum untuk pengelasan root dengan menggunakan elektroda cellulose diterapkan pengelasan arah turun dan jika menggunakan elektroda low hydrogen adalah arah naik, sedangkan untuk pengisian ( filler) dan pengelasan akhir ( capping) diterapkan arah naik, kecuali WPS pekerjaan tersebut menentukan arah turun.


4.       Gerakan Elektroda dan Urutan Pengelasan
a.       Pengelasan Sambungan Sudut atau Pipa-Flens :
Pada pengelasan sambungan sudut atau pipa-flens posisi 6F umumnya dilakukan arah naik. Untuk pengelasan jalur pertama diterapkan bentuk gerakan/ ayunan segi tiga (miring sesuai dengan kelengkungan pipa ) atau zig-zag miring ( whip action ), sedang pada jalur-jalur berikutnya sangat tergantung pada bentuk jalur pertama. Jika hasil dari pengelasan jalur pertama cukup lebar dan rata, maka dapat diterapkan bentuk ayunan zig-zag ( straight weave ) atau ½ C ( curved weave ) dengan menahan sedikit lebih lama pada sisi atas, tapi jika hasil jalur pertama masih cukup sempit (membentuk sudut), maka ayunannya masih tetap seperti jalur pertama ( segi tiga ) atau dapat diterapkan bentuk kotak ( box weave ).

b.       Pengelasan Sambungan Tumpul :
Pada sambungan tumpul kampuh V posisi 6G, dapat dilakukan arah turun atau naik. Terutama jika melakukan pengelasan jalur pertama ( root pass) menggunakan elektroda cellulose biasanya diterapkan arah turun dengan menerapkan ayunan bentuk zig-zag miring ( whip action) atau hanya ditarik saja (tanpa diayun), dan ayunan segi tiga atau ½ lingkaran jika menggunakan elektroda low hydrogen (arah naik).

Sedangkan untuk pengelasan pengisian dan akhir ( filler dan capping) dapat diterapkan ayunan yang sama dengan pengelasan sambungan sudut ( fillet).




c.       Urutan Pengelasan :
Urutan pengelasan sambungan sudut pada pipa atau pipa-flens adalah relatif sama dengan urutan pengelasan sambungan sudut posisi tegak pada pengelasan pelat dan pengelasan sambungan tumpul ( kampuh V ) pada pipa adalah relatif sama dengan pengelasan sambungan tumpul pada pelat pada posisi tegak.



  Job Pengelasan Pipa 
       Posisi 6F dengan Proses SMAW
a.       Tujuan Instruksional
Setelah mempelajari dan berlatih tugas ini, peserta diharapkan mampu membuat sambungan pipa-flens posisi 6F tidak dapat diputar ( tetap ) dengan memenuhi kriteria :
1)       kaki las 8 mm
2)       bentuk jalur las rata atau cembung dan seimbang
3)       sambungan jalur rata
4)       undercut maksimum 10 % dari panjang pengelasan
5)       tidak ada overlap
6)       terak terperangkap maksimum 2 mm2.

b.       Alat dan Bahan
1)       Alat
a)    Seperangkat mesin las busur manual (SMAW)
b) Satu set alat keselamatan dan kesehatan kerja las busur manual
c)       Satu set alat bantu las busur manual.
2)       Bahan
a.Pipa baja karbon diameter 6 “ ( 150 mm ) tebal 8 mm x 125mm
b)      Pelat baja karbon ukuran 200 x 200 x 8 mm
c)       Elektroda AWS-E 6013 atau AWS-E 7018 diameter 3,2 mm.

c. Keselamatan dan    Kesehatan Kerja
1)       Gunakan helm/ kedok las yang sesuai (shade 10-11).
2)       Rapihkan sisi-sisi tajam pelat dengan grinda atau kikir.
3)       Pakailah pakaian kerja yang aman dan sesuai.
4)       Gantilah kaca filter jika sudah rusak.
5)       Ikuti langkah kerja secara benar
6)       Hati-hati dengan benda panas hasil pengelasan.
7)  Tanyakan hal-hal yang belum difahami kepada pembimbing sebelum melakukan pekerjaan.

d. Gambar Kerja



e. Langkah Kerja

  1)       Siapkan peralatan las busur manual dan alat-alat bantu.
  2)    Siapkan bahan las ( pipa ) ukuran diameter  6 inchi tebal 8mm x 125mm dan pelat ukuran 200 x 200 x 8mm. 
3)      Tempatkan benda kerja pada posisi 6F ( sumbu 45o- tetap ) dengan menggunakan alat bantu atau dilas catat pada dudukan atau klem benda kerja.
4)     Atur amper pengelasan sesuai dengan diameter elektroda ( 90 – 120 Amp ) atau lihat tabel amper las pada bungkus elektroda.
5)  Lakukan pengelasan jalur pertama arah naik dimulai dari bawah pipa dengan menggunakan elektroda AWS E 6013 (rutile)atau AWS E 7018 diameter 3,2 mm.


Komentar

  1. 2019 ford edge titanium for sale | titanium-arts
    Best selling titanium cost items in the world. Get nier titanium alloy best 2021 ford escape titanium hybrid deals titanium drill bit set on luxury watches, watches, titanium muzzle brake and watches. Buy with best deals at T-Mobile!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEKNIK PENGELASAN 1F dan 1G PIPA DENGAN PROSES SMAW

MEMPELAJARI POSISI PENGELASAN 3F & 3G PELAT PADA PROSES SMAW

Job sheet pengelasan 4F dan 4G pelat dengan proses smaw