Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

TEKNIK PENGELASAN 5F dan 5G PIPA DENGAN PROSES SMAW

Gambar
MATERI PEMBELAJARAN Posisi pengelasan 5F pipa: Pengelasan sambungan sudut/fillet posisi sumbu simetri tidak dapat di putar pada pipa dengan proses las busur manual. Posisi pengelasan 5G pipa: Pengelasan sambungan tumpul/buttgroove posisi sumbu simetri tidak dapat diputar pada pipa dengan prises las busur manual. JOB SHEET A.   TUJUAN : Setelah melaksanakan pembelajaran peserta diharapkan akan mampu : 1.    Menggunakan peralatan dan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja. 2.    Mengatur penggunaan arus pengelasan sesuai dengan pekerjaan. 3.    Menyambung 2 pipa dengan menggunakan las listrik sesuai SOP B.   ALAT DAN BAHAN :        1. Alat : a.    Seperangkat peralataan las busur manual. b.    Alat keselamatan dan kesehatan kerja kerja. c.    Lembaran kerja/gambar kerja        2. Bahan : a.    Pipa baja karbon ukuran (2 buah) b.    Elektroda E 6013 dengan diameter 2,6 mm C.   KESELAMATAN KERJA :     1.  Periksa persambungan kabel-kabel las. Jaga

Teknik Pengelasan Pipa Posisi 6F dan 6G dengan Proses SMAW

Gambar
MODUL PENGELASAN Pengelasan pipa pada posisi sumbu miring 45 derajat tidak dapat diputar, baik 6F maupun 6G merupakan posisi yang paling sulit pada pengelasan pipa, karena disamping posisi tersebut mencakup : posisi di bawah tangan (  flat  ), tegak ( vertikal ) hdan posisi di atas kepala (  overhead ), juga karena posisi 6F dan 6G tersebut berada pada posisi miring. Oleh karena itu pengelasan yang dilakukan secara benar dan sesuai prosedur merupakan salah satu hal terpenting untuk mencapai kualitas pengelasan secara maksimum dan efisien/ekonomis. A.        Prosedur Umum Secara umum, prosedur-prosedur yang harus dilakukan setiap kali akan, sedang dan setelah pengelasan adalah meliputi hal-hal berikut ini : Adanya prosedur pertolongan pertama pada kecelakaan ( P3K ) dan prosedur penanganan kebakaran yang jelas/tertulis. Periksa sambungan-sambungan kabel las, yaitu dari mesin las ke kabel las dan dari kabel las ke benda kerja / meja las serta sambungan dengan tang elek

POSISI PENGELASAN 2F dan 2G PIPA DENGAN PROSES SMAW

Gambar
MATERI PEMBELAJARAN 2F dan 2G PIPA DENGAN PROSES SMAW Posisi pengelasan 2F pipa adalah pengelasan sambungan fillet/sudut posisi sumbu tegak tidak dapat diputar pada pipa dengan proses las busur manual. Posisi pengelasan 2G pipa adalah pengelasan sambungan butt/groove/tumpul. Posisi sumbu vertikal dapat diputar pada pipa dengan proses las busur manual. Joob sheet A.   TUJUAN : Setelah melaksanakan pembelajaran peserta diharapkan akan mampu : 1.    Menggunakan peralatan dan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja. 2.    Mengatur penggunaan arus pengelasan sesuai dengan pekerjaan. 3.    Menyambung 2 pipa dengan menggunakan las listrik sesuai SOP B.   ALAT DAN BAHAN :        Alat : a.    Seperangkat peralataan las busur manual. b.    Alat keselamatan dan kesehatan kerja kerja. c.    Lembaran kerja/gambar kerja        Bahan : a.    Pipa baja karbon ukuran (2 buah) b.    Elektroda E 6013 dengan diameter 2,6 mm C.   KESELAMATAN KERJA :         1. Periksa per

TEKNIK PENGELASAN 1F dan 1G PIPA DENGAN PROSES SMAW

Gambar
MATERI PEMBELAJARAN 1F dan 1G PIPA DENGAN PROSES SMAW PENGERTIAN LAS SMAW Las SMAW yang berasal dari kata Shield Metal Arc Welding adalah proses pengelasan yang menggunakan panas untuk mencairkan material dasar atau logam induk dan elektroda (kawat las). JENIS POLARITY PENGELASAN SMAW Dalam proses pengelasan SMAW tenaga listrik yang di peroleh dari mesin menurut jenis arus yang dikeluarkan terbagi menjadi 3 jenis mesin yaitu: 1.Mesin dengan arus bolak balik (AC) 2.Mesin dengan arus searah (DC) 3.Mesin dengan kombinasi arus searah (DC) dan arus bolak balik (AC)Mesin arus bolak balik(AC) cukup dengan transformator. Las Catat ( Review ) Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan las catat ( tack weld) pada pengelasan pipa adalah sebagai berikut :  Bahan las harus bersih dari bahan-bahan yang mudah terbakar dan karat. Jumlah las catat pada pengelasan pipa secara umum adalah 3 sampai 4 las catat atau tergantung pada WPS pekerjaan tersebut. Agar lebar gap ( root g

VIDEO PENGELASAN 4F dan 4G PADA PROSES SMAW

Video pengelasan 4F pelat pada proses SMAW https://m.youtube.com/watch?v=NiyzymdRig0 Video pengelasan 4G pelat pada proses SMAW https://youtu.be/6iw7jMSyH8s

Job sheet pengelasan 4F dan 4G pelat dengan proses smaw

Gambar
SAMBUNGAN T SATU JALUR POSISI 4F MENGGUNAKAN ELEKTRODA RUTILE A. Tujuan Instruksional Setelah mempelajari dan berlatih dengan tugas ini, peserta diharapkan mampu membuat sambungan T satu jalur pada pelat posisi di atas kepala ( 4F ) menggunakan elektroda rutile dengan memenuhi kriteria:  lebar kaki las 6 mm  kaki las ( reinforcement ) seimbang dan rata  sambungan jalur rata  undercut maksimum 10 % dari panjang pengelasan  tidak ada overlap  perubahan bentuk / distorsi maksimum B. Alat dan Bahan 1.  Alat  : • Seperangkat mesin las busur manual • Peralatan bantu • Peralatan keselamatan & kesehatan kerja 2.  Bahan  : • Pelat baja lunak, ukuran 8 x 70 x 200 mm, 2 buah • Elektroda jenis rutile ( E 6013 )  3,2 mm C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja 1. Gunakan helm/ kedok las yang sesuai (shade 10-11). 2. Rapihkan sisi-sisi tajam pelat dengan grinda atau kikir. 3. Pakailah pakaian kerja yang aman dan sesuai. 4. Gantilah kaca filter jika sudah r

Teknik pengelasan 4F dan 4G pelat dengan proses SMAW

Gambar
Modul pengelasan 4F dan 4G pelat dengan proses SMAW A. Prosedur Umum Secara umum, prosedur-prosedur yang harus dilakukan setiap kali akan, sedang dan setelah pengelasan adalah meliputi hal-hal berikut ini  : 1.Adanya prosedur pertolongan pertama pada kecelakaan ( P3K ) dan prosedur penanganan kebakaran yang jelas/tertulis. 2.Periksa sambungan-sambungan kabel las, yaitu dari mesin las ke kabel las dan dari kabel las ke benda kerja / meja las serta sambungan dengan tang elektroda. Harus diyakinkan, bahwa tiap sambungan terpasang secara benar dan rapat. 3.Periksa saklar sumber tenaga, apakah telah dihidupkan. 4.Pakai pakaian kerja yang aman.  secara seimbang dan dengan keadaan rileks. 3.Selalu gunakan kaca mata pengaman ( bening ) selama bekerja. 4.Periksa, apakah penghalang sinar las/ ruang las sudah tertutup secara benar. 5.Konsentasi dengan pekerjaan. 6.Setiap gerakan elektroda harus selalu terkontrol. 7.Tempatkan tang elektroda pada tempat yang aman jika tidak dipakai. 8